Pojokshare- Tempoyak adalah sebuah nama kuliner dan sekaligus menjadi makanan khas daerah-daerah disumatra khususnya jambi dan palembang. Tempoyak berbahan baku utama berupa durian yang di permentasi. Tempoyak di dominasi rasa asam yang timbul akibat proses permentasi. Tempoyak biasa diolah menjadi lauk pauk berupa gulai ikan patin, gulai ikan nila, gulai ayam, sambal teri yang dimakan bersama nasi. Bagi yang belum terbiasa, khususnya orang-orang di luar sumatra akan merasa aneh ketika mencicipi tempoyak. Tempoyak biasa di jual di pasar pasar tradisional dengan harga yang cukup murah. Untuk membuat tempoyak sebenarnya sangat gampang, hanya perlu menyiapkan beberapa bahan dan di proses dengan beberapa langkah mudah.
* Siapkan 1 buah durian atau lebih, kupas dan ambil daging buahnya. Durian yang disiapkan harus benar benar dalam kondisi mateng 100%.
* Setelah melakukan pemisahan antara daging dan biji buah, campurkan sedikit garam lalu masukkan ke dalam wadah yang memiliki tutup yang rapat seperti tupperware.
* Simpan selama 4-5 hari agar proses permentasi menjadi sempurna. Penyimpanan dapat di letakkan pada suhu ruangan dapur atau pun di simpan di dalam kulkas, hanya saja bila di simpan di dalam kulkas proses permentasi berubah menjadi sedikit lebih lama.
BEBERAPA OLAHAN MAKANAN BERBAHAN DASAR TEMPOYAK
* Tempoyak ikan patin.
Tempoyak ikan patin dapat dijumpai di beberapa daerah di pulau sumatra. Olahan ini berbahan baku ikan patin yang dimasukkan kedalam kuah yang dicampur tempoyak.
* Tempoyak ikan Nila
Sebenarnya tempoyak ikan nila hampir sama dalam proses pembuatannya, hanyak saja bahan baku ikan yang berbeda. Ikan nila bisa menjadi alternatif bagi seseorang yang lidahnya tidak cocok memakan ikan patin.
* Sambal Tempoyak
Sambal tempoyak biasa diolah dengan campuran teri. Pengolahannyapun sangat mudah sepertihalnya membuat sambal-sambal pada umumnya. Hanya saja pada prosesnya harus mencampurkan tempoyak pada cabai yang di masak.
* Pepes Tempoyak
Bahan-bahan baku membuat pepes tempoyak berupa ikan-ikan sungai yang berukuran kecil lalu di bungkus pada daun pisang untuk selanjutnya di lakukan proses pemanggangan.
*
jadi rindu kampung halaman
ReplyDeleteenak kayaknya :)
ReplyDelete